Benang saluran masuk: M30X1.5
Utas outlet: G1/8x28
Utas Koneksi Gauge: M10x1x12.5
Benang tabung celup: m16x1.5
Tekanan MPA: 2.3-2.8
Periksa katup: inti katup
Alat pemadam kebakaran adalah peralatan keselamatan yang sangat diperlukan dalam kehidupan kita sehari-hari. Mereka dapat dengan cepat memadamkan api pada tahap awal, sehingga memberikan waktu yang berharga bagi masyarakat. Namun, banyak orang yang salah paham dalam menggunakan alat pemadam kebakaran, sehingga dapat mengurangi efektivitasnya secara signifikan atau bahkan menimbulkan bahaya. Untuk memastikan bahwa alat pemadam kebakaran dapat berfungsi secara efektif pada saat-saat kritis, penting untuk memahami penggunaan yang benar dan kesalahpahaman umum. Artikel ini akan memandu Anda mengatasi kesalahpahaman umum dan penggunaan alat pemadam kebakaran yang benar.
1. Kesalahpahaman Umum tentang Alat Pemadam Kebakaran
(1) Mengabaikan Pemeriksaan dan Perawatan Alat Pemadam Kebakaran
Banyak orang tidak memprioritaskan pemeriksaan dan perawatan rutin setelah membeli alat pemadam kebakaran. Alat pemadam kebakaran biasanya bekerja melalui sistem tekanan, dan mengabaikan pemeriksaan rutin dapat menyebabkan penurunan tekanan atau kebocoran bahan pemadam. Jika alat pemadam kebakaran tidak dirawat dengan baik, alat tersebut mungkin tidak berfungsi saat terjadi kebakaran.
Praktik yang benar: Alat pemadam kebakaran perlu diperiksa secara rutin, minimal setahun sekali, untuk memastikan pengukur tekanan menunjukkan tekanan normal, bahan pemadam tidak kadaluarsa, dan katup serta nosel tidak tersumbat. Jika pengukur tekanan menunjukkan warna merah, atau alat pemadam kebakaran telah melampaui tanggal kedaluwarsanya, maka harus segera diganti atau diisi ulang.
(2) Memilih Jenis Alat Pemadam Api Secara Acak
Alat pemadam api ada bermacam-macam jenisnya, antara lain alat pemadam api bubuk kering, alat pemadam api karbon dioksida, dan alat pemadam api busa. Berbagai jenis alat pemadam kebakaran cocok untuk berbagai jenis kebakaran. Banyak orang yang salah dalam memilih jenis alat pemadam api dalam keadaan darurat, sehingga menyebabkan kegagalan dalam memadamkan api atau bahkan menimbulkan kebakaran yang lebih parah.
Praktek yang benar: Saat memilih alat pemadam kebakaran, sebaiknya pilih sesuai dengan jenis apinya. Alat pemadam api bubuk kering cocok untuk sebagian besar kebakaran rumah tangga dan kantor, terutama kebakaran yang melibatkan minyak, kayu, atau kertas; alat pemadam api karbon dioksida cocok untuk kebakaran listrik dan kebakaran cairan yang mudah terbakar; alat pemadam api busa cocok untuk kebakaran minyak. Alat pemadam kebakaran yang berbeda digunakan untuk tujuan yang berbeda, dan pemilihan alat yang salah dapat memperburuk penyebaran api.
(3) Penggunaan Alat Pemadam Kebakaran yang Tidak Benar
Dalam keadaan darurat, banyak orang karena panik atau kurang memahami cara menggunakan alat pemadam kebakaran, tidak mengikuti prosedur pengoperasian yang benar. Misalnya, tidak melepas peniti atau salah menyemprotkan bahan pemadam sering kali gagal memadamkan api secara efektif. Prosedur yang benar: Saat menggunakan alat pemadam kebakaran, ikuti langkah-langkah berikut:
Melepaskan peniti: Tarik paksa peniti pada alat pemadam kebakaran (beberapa alat pemadam kebakaran juga mempunyai klip pengunci). Ini adalah langkah pertama dalam mengaktifkan alat pemadam kebakaran.
Berdiri kokoh dan pegang alat pemadam api: Arahkan nozel alat pemadam api ke sumber api, jaga jarak tertentu, berdiri kokoh, dan bersiap untuk menyemprot.
Tekan gagang pemadam api: Tekan gagang dengan kuat untuk menyemprotkan bahan pemadam. Bidik ke dasar api, jangan membabi buta ke api di atas.
Sapu dari sisi ke sisi: Jaga agar nosel tetap mengarah ke dasar api, dan sapu alat pemadam api dari sisi ke sisi untuk memastikan bahan pemadam menutupi sumber api secara merata.
(4) Mengabaikan jalur evakuasi
Saat menggunakan alat pemadam api untuk memadamkan api, banyak orang yang terlalu fokus pada pemadaman api dan mengabaikan keselamatan dirinya sendiri. Lokasi kebakaran dapat berubah sewaktu-waktu dan api dapat menyebar dengan cepat. Oleh karena itu, ketika menggunakan alat pemadam kebakaran, selalu jaga kebersihan jalur evakuasi untuk memastikan Anda dapat segera melakukan evakuasi jika api tidak dapat dipadamkan.
Prosedur yang benar: Saat menggunakan alat pemadam kebakaran, selalu pastikan ada jalur evakuasi yang jelas. Jika apinya besar atau tidak dapat dipadamkan, segera evakuasi dan hubungi layanan darurat untuk mendapatkan bantuan. Jangan menempatkan diri Anda dalam bahaya dengan mencoba memadamkan api.
(5) Penyalahgunaan alat pemadam kebakaran
Saat menghadapi kebakaran akibat listrik atau kebakaran minyak, banyak orang yang keliru menyemprotkan alat pemadam api biasa ke peralatan listrik atau kebakaran minyak. Praktik ini tidak hanya gagal memadamkan api namun juga dapat menyebabkan korsleting listrik atau ledakan api minyak.
Prosedur yang benar: Untuk kebakaran akibat listrik, gunakan alat pemadam api karbon dioksida atau alat pemadam api bubuk kering, hindari alat pemadam api berbahan dasar air; untuk kebakaran minyak, gunakan alat pemadam api busa atau alat pemadam api bubuk kering, dan jangan sekali-kali menggunakan air untuk memadamkan api minyak, karena dapat menyebabkan api meluas.
2. Langkah-langkah penggunaan alat pemadam api yang benar
Periksa alat pemadam kebakaran: Periksa secara teratur pengukur tekanan alat pemadam kebakaran untuk memastikan bahwa alat tersebut dalam kondisi kerja normal. Periksa apakah alat pemadam kebakaran sudah kadaluwarsa atau rusak, dan ganti atau isi ulang jika perlu.
Lepaskan peniti: Saat menggunakan alat pemadam kebakaran, langkah pertama yang harus dilakukan adalah melepas peniti atau klip pengunci. Ini merupakan prasyarat untuk memastikan bahwa alat pemadam kebakaran berfungsi dengan baik. Bidik ke dasar api: Berdirilah di sisi sumber api yang melawan arah angin, pastikan Anda dapat mengoperasikan alat pemadam kebakaran dari lokasi yang aman. Arahkan nozel ke dasar api, bukan bagian atas api, agar pemadaman api lebih efektif.
Tekan gagangnya dan mulai menyemprot: Tekan kuat gagang alat pemadam api untuk mulai menyemprotkan bahan pemadam. Lanjutkan menyemprot dan mengayunkan nosel dari sisi ke sisi hingga api benar-benar padam.
Jaga jarak aman: Jaga jarak aman dari sumber api untuk menghindari cipratan api atau kobaran api setelah api padam.
Segera evakuasi: Jika api tidak dapat dipadamkan, atau api tiba-tiba membesar, segera evakuasi lokasi kejadian dan hubungi layanan darurat untuk mendapatkan bantuan.
3. Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ)
Q1: Berapa umur efektif alat pemadam kebakaran?
A1: Alat pemadam kebakaran biasanya mempunyai umur efektif 5 sampai 10 tahun. Setelah periode ini, mereka perlu diisi ulang atau diganti. Umur spesifiknya tergantung pada jenis, merek, dan tanggal pembuatan alat pemadam kebakaran tersebut. Dianjurkan untuk memeriksa tanggal kedaluwarsa secara teratur.
Q2: Bagaimana saya mengetahui apakah alat pemadam api cocok untuk kebakaran akibat listrik?
A2: Alat pemadam kebakaran ditandai dengan jenis kebakaran yang cocok untuknya. Kebakaran listrik harus dipadamkan dengan alat pemadam api karbon dioksida atau bahan kimia kering, dan alat pemadam berbahan dasar air harus dihindari, karena air dapat menyebabkan korsleting listrik.
Q3: Seberapa jauh saya harus berdiri saat menggunakan alat pemadam kebakaran?
A3: Saat menggunakan alat pemadam kebakaran, sebaiknya menjaga jarak 1-2 meter dari sumber api. Jika api besar atau tidak terkendali, segera evakuasi lokasi kejadian.
Q4: Bagaimana cara merawat alat pemadam kebakaran?
A4: Perawatan alat pemadam kebakaran meliputi pemeriksaan pengukur tekanan secara berkala, memastikan tidak ada kebocoran, memastikan nosel tidak tersumbat, dan rutin mengisi ulang atau mengganti alat pemadam kebakaran yang sudah kadaluarsa.
Q5: Apa yang harus saya lakukan jika alat pemadam api tidak menyemprotkan bahan pemadam?
A5: Jika alat pemadam api tidak menyemprotkan bahan pemadam, hal ini mungkin disebabkan oleh tekanan yang tidak mencukupi, penyumbatan internal, atau kerusakan. Dalam hal ini, alat pemadam kebakaran harus segera diganti atau diperbaiki secara profesional.